MenilikTeknik Bermain Drama Ala Richard Boleslavky. Pementasan "Janger Merah" Karya Ibed S. Yuga oleh Teater Syahid, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (25/11/21) (Dok. Teater Syahid) " Drama adalah seni yang menggambarkan sikap dan sifat manusia dengan melahirkan suatu gerakan." -Ferdinan Brunetiere dan Balthazar Verhagen.
a. Teater DramatikTeater Dramatik digunakan untuk menyebut pertunjukan teater yang berdasar pada dramatika lakon yang dipentaskan. Dalam teater dramatik sangat diperhatikan, perubahan karakter secara psikologis, situasi cerita, dan detail latar belakang kejadian. Rangkaian cerita teater dramatik mengikuti alur atau yang plot ketat, mencoba menarik minat dan rasa penonton terhadap situasi cerita yang disajikan, menonjolkan laku aksi pemain, dan melengkapi dengan sensasi sehingga penonton peristiwa berkaitan dengan peristiwa lain sehingga membentuk keseluruhan lakon. Karakter yang disajikan di atas pentas adalah karakter manusia yang sudah jadi, dalam arti tidak ada lagi proses perkembangan karakter tokoh secara improvisatoris Fredman and Reade, 1996244. Dengan segala konvensi yang ada di dalamnya, teater dramatik mencoba menyajikan cerita seperti halnya kejadian dramatik juga dikatakan sebagai teater yang sumber dasar ekspresinya adalah naskah drama atau lakon. Oleh karena itu, kekuatan teater dramatik adalah dialog para tokoh-tokohnya. Aliran cerita tersaji melalui kata-kata. Karena bermedia kata inilah, maka kecakapan suara pemeran harus benar-benar diperhatikan. Sebab sekali salah mengucapkan kalimat, maka makna kalimat bisa berubah sehingga mempengaruhi pesan yang disampaikan. Teater dramatik ini paling sering diajarkan dan dipentaskan di sekolah atau sanggar-sanggar teater, karena naskah sebagai tuntunan, maka semua ekspresi artistik bermula dari naskah tersebut. Oleh karena itu, pola pengajaran dianggap lebih mudah karena dengan memahami naskah dan menggunakannya sebagai panduan ekspresi, proses penciptaan teater bisa dikerjakan lebih Teater GerakTeater gerak merupakan pertunjukan teater yang unsur utamanya adalah gerak, ekspresi wajah, dan tubuh pemain. Penggunaan dialog sangat dibatasi atau bahkan dihilangkan seperti pada pertunjukan pantomim klasik. Teater gerak tidak dapat diketahui dengan pasti kelahirannya, tetapi ekspresi bebas seniman teater, terutama dalam hal gerak, menemui puncaknya pada masa commedia del’Arte di Italia. Dalam masa itu pemain teater dapat bergerak sesuka hati untuk karakter tertentu, bahkan lepas dari karakter dasar tokoh untuk memancing perhatian penonton. Dari kebebasan ekspresi gerak inilah muncul gagasan mementaskan pertunjukan berbasis gerak secara mandiri. Teater gerak yang paling populer dan bertahan sampai saat ini adalah pantomim. Sebagai pertunjukan yang sunyi karena tidak menggunakan suara, pantomim mencoba mengungkapkan ekspresi melalui tingkah polah gerak dan mimik para pemain. Makna pesan sebuah lakon yang hendak disampaikan semua ditampilkan dalam bentuk gerak. Tokoh pantomim yang terkenal adalah Etienne Decroux dan muird kesayangannya Marcel Marceau, keduanya dari Indonesia, teater gerak selain pantomim adalah drama tari dan sendratari. Dramatari adalah sebuah tari yang penyajiannya menggunakan plot atau alur cerita,tema,dan dilakukan secara berkelompok. Drama tari, bisa juga dijabarkan sebagai rangkaian tari yang disusun sedemikian rupa hingga melukiskan suatu kisah atau cerita berdialog, baik prosa maupun puisi tetapi juga ada yang berupa dialog percakapan. Jika tanpa dialog, maka menggunakan tanda-tanda atau gerakan ekspresi muka atau mimik sebagai alat untuk berbicara. Cerita yang sangat digemari masyarakat antara lain Ramayana, Mahabarata, Panji atau juga Babad. Sendratari merupakan gabungan seni drama dan seni tari. Para pemain biasanya penari. Rangkaian peristiwa diwujudkan dalam bentuk tari yang diiringi musik, tidak ada dialog, hanya kadang dibantu narasi singkat agar penonton mengetahui peristiwa yang sedang adalah drama yang menonjolkan eksposisi yaitu paparan sebagai pengantar dan penyampai inti cerita. Sendratari yang sampai saat ini masih dipentaskan adalah Sendratari perkembangan teater modern dewasa ini, keterkaitan antara teater dan tari melahirkan teater tubuh yaitu sebuah ekspresi teater yang mengedepankan gerak dan eksplorasi tubuh para pemain. Jenis teater gerak ini tidak terpengaruh oleh gerak-gerak ritmis atau motif-motif gerak dalam tari namun benar-benar menampilkan keterampilan gerak tubuh. Hal ini menjadi sangat menarik karena penonton bisa saja disuguhi adegan akrobatik atau laga yang tubuh menjadi salah satu alternatif pilihan bagi seniman seni teater. Menyampaikan persoalan, fenomena atau gagasan tertentu tanpa menggunakan bahasa verbal selain bahasa tubuh menjadi sangat menarik dan artistik. Teater tubuh hadir sebagai bentuk ekspresi baru yang segar dan enerjik. Kemampuan fisik para pemain sangat diperlukan. Aksi-reaksi gerak membutuhkan kecapakan pemain dalam mengoptimalkan sensor tubuhnya. Menjadikan tubuh sebagai satu-satunya media penyampai pesan dalam sebuah pertunjukan sangat Teater MusikalTeater musikal merupakan pertunjukan teater yang menggabungkan seni menyanyi, menari, dan akting. Teater musikal mengedepankan unsur musik, nyanyi, dan gerak daripada dialog para pemainnya. Di panggung Broadway jenis pertunjukan ini sangat terkenal dan biasa disebut dengan pertunjukan kabaret. Kemampuan aktor tidak hanya pada penghayatan karakter melalui baris kalimat yang diucapkan tetapi juga melalui lagu dan gerak tari. Disebut drama musikal karena memang latar belakangnya adalah karya musik yang bercerita seperti The Cats karya Andrew Lloyd Webber yang fenomenal. Dari karya musik bercerita tersebut kemudian dikombinasi dengan gerak tari, alunan lagu, dan tata adalah jenis drama musikal yang memiliki sejarah panjang dan terkenal. Dalam opera dialog para tokoh dinyanyikan dengan iringan musik orkestra dan lagu seriosa. Di sinilah letak perbedaan dasar antara kabaret dan opera. Dalam drama musikal kabaret, jenis musik dan lagu bisa bebas tetapi dalam opera adalah musik simponi orkestra dan seriosa. Tokoh-tokoh utama opera menyanyi untuk menceritakan kisah dan perasaan mereka kepada penonton. Biasanya berupa paduan suara. Opera bermula di Italia pada awal tahun 1600an. Opera dipentaskan di gedung opera. Di dalam gedung opera, para musisi duduk di area yang disebut orchestra pitdi bawah dan di depan dan teater atau drama musikal memiliki beberapa faktor pembeda, diantaranya. a Dialog Dialog dalam opera biasanya dinyanyikan, sementara dalam teater musikal dialog juga sering diucapkan. b Gerak tari Teater atau drama musikal gerak tari lebih luwes dan bebas sementara opera lebih mementingkan keindahan syair yang dinyanyikan. c Musik Jenis musik yang digunakan dalam teater musikal lebih variatif dan populer. d Pemain Pemain opera adalah penyanyi sehingga kemampuan berperan agak dikesampingkan, sedangkan pemain teater/drama musikal kemampuan berperan atau menari lebih juga dapat dikategorikan pertunjukan teater musikal selain opera dan drama musikal. Namun, kabaret lebih mengutamakan pertunjukan sebagai sebuah hiburan. Kabaret menggabungkan berbagai macam unsur pertunjukan seperti nyanyian, tarian, komedi, narasi, dan dialog yang dirangkai dalam satu cerita. Kekuatan hiburan memang menjadi daya pikat utama dalam kabaret karena dipentaskan di rumah makan, bar, atau Teater BonekaPertunjukan boneka telah dilakukan sejak Zaman Kuno. Sisa peninggalannya ditemukan di makam-makam India Kuno, Mesir, dan Yunani. Boneka sering dipakai untuk menceritakan legenda atau kisah- kisah religius. Berbagai jenis boneka dimainkan dengan cara berbeda. Boneka tangan dipakai di tangan sementara boneka tongkat digerakkan dengan tongkat yang dipegang dari bawah. Marionette atau boneka tali, digerakkan dengan cara menggerakkan kayu silang tempat tali boneka pertunjukan wayang kulit, wayang dimainkan di belakang layar tipis dengan sinar lampu yang dapat menciptakan bayangan wayang di layar. Jaman dulu penonton wanita duduk di depan layar, menonton bayangan tersebut, sedang penonton pria duduk di belakang layar dan menonton wayang secara langsung. Namun saat ini, aturan atau kondisi tersebut sudah tidak berlaku. Boneka Bunraku dari Jepang mampu melakukan banyak sekali gerakan sehingga diperlukan tiga dalang untuk menggerakkannya. Dalang pakaian hitam dan duduk persis di depan penonton. Dalang utama mengendalikan kepala dan lengan kanan, sedang para pencerita bernyanyi dan melantunkan boneka marionette adalah boneka yang dikendalikan dengan menggunakan tali. Boneka memiliki sejarah yang panjang mulai dari Zaman Yunani Kuno sampai saat ini. Pada zaman Yunani, boneka dibuat dari terakota sebelum akhirnya dibuat dari kayu. Sejarah menemukan bukti bahwa pada tahun 2000 sebelum Masehi di peradaban Mesir Kuno telah ditemukan boneka kayu yang dikendalikan dengan tali dan dapat melakukan berbagai macam aksi. Sampai saat ini tercatat 3 model marionette yang masih bertahan dan terus dimainkan yaitu; Sicilia, Czech, dan Myanmar. Ketiga model ini dibedakan dari cara Teatrikalisasi PuisiTeatrikalisasi puisi merupakan pertunjukan teater yang dibuat berdasarkan karya sastra puisi. Karya puisi yang biasanya hanya dibacakan dicoba untuk diperankan di atas pentas. Karena bahan dasarnya adalah puisi maka teatrikalisasi puisi lebih mengedepankan estetika puitik di atas pentas. Gaya akting para pemain biasanya teatrikal. Tata panggung dan blocking dirancang sedemikian rupa untuk menegaskan makna puisi yang dimaksud. Teatrikalisasi puisi memberikan wilayah kreatif bagi sang seniman, karena mencoba menerjemahkan makna puisi ke dalam tampilan aksi dan tata artistik di atas semua puisi bisa ditampilkan dalam bentuk teatrikalisasi. Puisi yang ditampilkan harus bercerita dan memenuhi struktur dramatika dasar sehingga sehingga menarik sewaktu disajikan. Teatrikalisasi puisi sering disebut pula dramatisasi puisi. Sebetulnya hampir semua teater daerah di Indonesia menggunakan idiom puisi yang sering disebut dengan pantun dalam pementasannya. Namun pantun yang diucapkan memang merupakan dialog pemeran, bukan sebagai cikal bakal cerita. Artinya, cerita yang disajikan tidak dibentuk atau disusun dari karya Teater KolaboratifTeater adalah seni pertunjukan yang meramu beragam unsur seni lain seperti gerak, rupa, dan musik. Semua unsur tersebut dimanfaatkan untuk mendukung cerita atau lakon yang ditampilkan. Oleh karena itu, teater sering disebut sebagai seni pertunjukan kolektif atau kolaboratif. Meski demikian keterlibatan unsur-unsur seni tersebut luruh dalam sebuah pertunjukan demi tersampaikannya misi atau pesan lakon. Sifat kolaborasi belum benar-benar terasa. Semua unsur yang ada hanya dimanfaatkan untuk kepentingan mewujudkan satu pemikiran tersebut, seniman teater modern mencoba untuk mencipta karya teater baru dengan mengkolaborasikan berbagai unsur seni yang ada, namun berdiri sendiri tidak harus terikat dalam satu cerita, dengan menampilkan ciri khas seni masing-masing. Untuk keperluan tersebut diperlukan konsep atau gagasan dasar yang mengikat atau menjadi arahan ekspresi masing-masing unsure yang telibat. Gagasan bisa tunggal tapi bisa juga bermacam-macam. dengan demikian jalannya pertunjukan tidak terikat oleh satu struktur cerita, masing-masing memiliki interpretasi artistik terhadap tema yang telah ditentukan. Pertunjukan teater kolaboratif sangat menarik dan menantang, terutama ketika menyatukan atau menempatkan semua unsure tersebut di atas pentas. Struktur bisa terbuka, sehingga jalannya pertunjukan tidak bisa diduga. Jika jenis seni teater lain berusaha menyampaikan satu kesatuan pesan, maka teater kolaboratif justru menampilkan berbagai macam pesan dalam pertunjukannya. Karena sifatnya yang terbuka sebagai sebuah pertunjukan, seni teater kolaboratif bisa tampil lintas Eko Santosa, Pengetahuan Teater 2 Pementasan Teater dan Formula Dramaturgi, untuk SMK, Buku Sekolah Elektronik, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Manajemen Pendidikan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 2013. Teaterdan drama, memiliki arti yang sama, tapi berbeda uangkapannya.Teater berasal dari kata yunanikuno “theatron” yang secara harfiah berarti gedung/tempat pertunjukan. Dengan demikian maka kata teater selalu mengandung arti pertunjukan/tontonan. Drama juga dari kata yunanai ‘dran’ yang berarti berbuat, berlaku atau beracting. 0% found this document useful 1 vote1K views10 pagesDescriptionDRAMA DALAM PENDIDIKAN OLAH GERAK TUBUH DALAM DRAMAOriginal TitleOlah Gerak Tubuh Dlm DramaCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 1 vote1K views10 pagesOlah Gerak Tubuh DLM DramaOriginal TitleOlah Gerak Tubuh Dlm DramaJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Geraknon teaterikal adalah gerak kita dalam kehidupan sehari hari. Gerak yang dipakai dalam teater (gerak teaterikal) ada bermacam macam, secara garis besar dapat kita bagi menjadi dua, yaitu gerak halus dan gerak kasar. Gerak Halus Gerak halus adalah gerak pada raut muka kita atau perubahan mimik, atau yanq lebih dikenal lagi dengan ekspresi.
- Teater merupakan kesenian yang memadukan gerak-gerik tubuh, ekspresi, vokal, dan tata panggung. Biasanya seni pertunjukan ini ditampilkan secara langsung di hadapan penonton. Oleh sebab itu, dibutuhkan latihan dan penguasaan teknik yang teater Dikutip dari buku Pembelajaran Seni Budaya 2017 karya Arina Restian dkk, teater adalah pembentukan strata sosial kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah ritual. Artinya teater menjadi wadah untuk membentuk kelas sosial yang sering dihubungkan dengan masalah ritual, seperti adat atau unsur teatrikal. Menurut Mansurdin dalam buku Pembudayaan Literasi Seni di SD 2020, kata teater berasal dari bahasa Yunani Kuno theatron, artinya pementasan yang dimaksud tersebut berkaitan dengan elaborasi gerak, musik, tari, tata panggung, dan sebagainya. Baca juga Fungsi Busana dalam Pertunjukan Teater Jelaskan pengertian teater! Pengertian teater adalah pementasan di atas panggung sebagai upaya pembentukan strata sosial kemanusiaan. Bisa juga diartikan bahwa pengertian teater adalah pementasan yang berkaitan dengan kombinasi gerak, musik, tari, dan unsur lainnya. Unsur-unsur teater Secara garis besar, unsur-unsur teater dibagi menjadi dua, yakni unsur internal dan eksternal. Berikut penjelasannya
Inimerupakan sebuah istilah yang lahir dari Mangkunegara VII, tepatnya dari bahasa Jawa. Sandiwara sendiri berasal dari kata “sandhi” yang berarti rahasia, dan “warah” yang berarti pengajaran. Secara umum istilah “sandiwara” dalam bahasa Indonesia diartikan sama dengan drama. Akan tetapi secara khusus istilah sandiwara mengacu

Pernah gak sih kalian bertanya-tanya ketika menyaksikan suatu pementasan drama maupun teater? Kok bisa ya para aktor hafal naskah sebanyak itu? Kok bisa sih mereka menghayati peran segitunya? Gimana ya cara supaya suaranya bisa sesuai dengan karakter seperti itu?Nah, memang ada beberapa yang harus diperhatikan seorang aktor untuk memerankan karakter dalam drama maupun teater. Untuk mewujudkan peran sesuai dengan karakter dalam naskah dan arahan sutradara, perlu latihan secara intens dan sungguh-sungguh agar pementasan dapat menarik banyak antusias penonton. Pasti akan membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak, namun hal itu bertujuan supaya para aktor/pemain dapat memperoleh pemahaman mengenai penghayatan watak tokoh dan dapat mendalami karakternya. Apa aja sih latihan untuk menguasai semua itu? Yuk simak uraian berikut!1 Teknik Olah Pikir dan RasaMemerankan berarti berupaya mewujudkan kembali suatu kehidupan manusia melalui peran. Dalam mewujudkan peran tersebut, yang harus dikuasai seorang aktor adalah konsentrasi. Artinya, seorang aktor harus mendalami karakter tokoh yang dimainkannya dengan cara konsentrasi menjiwai karakter tokoh emosi merupakan salah satu teknik olah itu, seorang aktor harus cakap dalam menelusuri ingatan emosi. Ingatan emosi disebut juga sebagai sandiwara, yang harus dilatih agar aktor dapat memperoleh ingatan emosi tersebut dan dapat dikendalikan dengan baik. Kemudian dalam hal ini diperlukan pula daya imajinasi melalui sistem khayalan. Seorang aktor harus mampu menggali daya imajinasi dengan membayangkan dirinya menjadi karakter tokoh yang ialah teknik olah tubuh, meliputi peregangan seluruh persendian dan otot tubuh, mulai dari kepala hingga kaki. Teknik tersebut akan melatih kelenturan dan ketahanan tubuh seorang aktor. Adapun latihan teknik olah tubuh dapat dilakukan dengan cara-cara berpindah tempat merupakan salah satu teknik olah Gerakan Dasar BertujuanMerupakan gerak/mimik yang meniru tokoh dengan tujuan menyerupai pengalaman tokoh yang diperankan, seperti mimik orang bahagia, kecewa, marah, sedih, dan Gerakan Dasar Menirukan AlamMerupakan gerak yang berdasarkan penafsiran terhadap gejala-gejala alam, seperti meniru gerakan hewan, gerakan angin, dan Gerakan Berpindah TempatMerupakan gerak yang dilakukan secara beralih tempat, misalnya dari depan ke belakang, dari kanan ke kiri, atau dari atas ke berarti gerakan seperti memalingkan badan, kepala, atau bahkan memutar seluruh Gerakan Meningkatkan Posisi TubuhGerakan ini seperti sikap berbaring lalu duduk, kemudian dari posisi menunduk menjadi menengadah kepala, dan suara merupakan teknik yang sangat penting, karena sebagai perantara pesan kepada penonton dan mempertegas perasaan pemain akan suatu hal. Pesan seperti artikulasi dan diksi yang disampaikan harus jelas sehingga vokal, intonasi, dan tempo sangat perlu diperhatikan. Dengan menguasai teknik tersebut, seorang aktor akan dikatakan berhasil ketika dapat menyampaikan pesan melalui figur tokoh yang merupakan salah satu yang perlu diperhatikan dalam teknik uraian mengenai teknik dalam drama dan teater guna menghidupkan pertunjukan sehingga dapat menarik perhatian dan antusias penonton. Semoga dapat bermanfaat!

Teatermerupakan salah satu bentuk seni. Jika seni musik menekankan pada suara, seni teater menekankan pada laku dan dialog. Seniman teater akan mengekspresikan seninya dalam bentuk gerakan tubuh dan ucapan-ucapan. 3. Teater Berfungsi sebagai Sarana Hiburan Gerak dan laku 9. Drama adalah kesenian melukiskan sifat dan sikap manusia

Tahapan Latihan Olah Tubuh, Vocal dan Rasa Dalam Teater. Penjelasan. Pemeran sebagia elemen penting dalam sebuah pementasan, oleh sebab itu, seorang pemeran seharusnya dapat menguasai tubuh, emosi, dan intelektualnya. Penguasaan tubuh sangat erat dengan oleh tubuh, yaitu bagaimana cara mendayagunakan organ tubuh untuk mencapai kekuatan , kelenturan, ketahanan, dan keterampilan tubuh sehingga mampu enciptakan setiap gerak yang dibutuhkan dalam pementasan. Olah tubuh bagi seorang pemeran sama halnya dengan seorang seniman keramik yang menyiapkan adonan tanah liat yang diaduk-aduk, diremas, dan digiling sebelum membentuk keramik yang diinginkan. Latihan olah tubuh ini tentunya akan membaut seorang pemeran sadar bahwa tubuh dengan setiap gerakan yang terjadi tidak saling bertentangan. Ia akan dapat merasakan bahwa setiap bagian tubuhnya akan menjalankan fungsi aktif dalam menempuh ruang. A. Tahapan Olah Tubuh. Latihan olah tubuh merupakan suatu aktifitas tubuh berupa peregangan atau pemanasan warm - up yaitu serial dari gerakan tubuh yang dimaksudkan untuk meningkatkan sirkulasi dan meregangkan otot dengan progresif atau bertahap. Teater Olah Tubuh,Vocal dan Rasa Teater Modern Adapun tahapan yang dilakukan dalam proses olah tubuh antara lain sebagai berikut Peregangan atau pemanasan warm-up, untuk meningkatkan sirkulasi dan peregangan otot dengan bertahap. Olah tubuh inti yaitu serial pokok dari gerakan yang akan dilatih sesuai dengan tujuan, dan Pendinginan atau peredaan warm-down yaitu serial pendek gerakan latihan yang bertujuan untuk mempertahankan penambahan sirkulasi yang ringan dan menggunakan kehangatan tubuh serta memberi kesempatan pada otot-otot tubuh untuk mengambil manfaat dari latihan yang telah dilakukan. B. Tahapan Olah Vocal. Dalam olah vocal terdapat beberapan tahapan latihan yang harus di kuasai yaitu sebagai berikut Teater Olah Tubuh,Vocal dan Rasa Teater Modern Latihan Pernafasan, Latihan Diksi, Latihan Intonasi, Latihan Artikulasi, dan Latihan Olah Suara. a. Latihan Pernafasan. Pernafasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang mengandung karbondioksida. Proses menghirup udara dalam dunia peran disebut inspirasi dan sebaliknya pada saat menghembuskan udara disebut dengan ekspirasi. Fungsi dari pernafasan ini secara fisiologi adalah megambil oksigen yang kemudian dibawah oleh darah keseluruh tubuh untuk pembakaran serta mengeluarkan karbondioksida dari hasil sisa pembakaran dalam tubuh yang kemudian dibawa oleh darah menuju paru-paru untuk dibuang. Dalam pementasan teater, pernapasan ini berhubungan dengan produksi suara. b. Latihan Diksi. Diksi bersal dari kata dictionary kamus, yaitu pemilihan kata untuk mengekspresikan ide-ide yang tepat dan selaras. Diksi juga dapat diartikan menjadi kata-kata sebagai suatu kesatuan arti, namun dalam latihan ini, diksi diction dimaksudkan sebagai latihan mengeja atau berbicara dengan keras dan jelas. Latihan diksi berfungsi untuk memberikan kejelasan suara dari kata yagn diucapkan. Banyak pemeran yang menyangka bahwa untuk dapat didengar hanya perlu berbicara dengan keras, padahal yang dibutuhkan bukan hanya sekedar itu saja, namun dibutuhkan pula pengucapan yang jelas. Di Dalam Bahasa Indonesia, huruf yang hampir sama pengucapan dan terdengarnya adalah huruf P dan B, T dan D, serta K dan G. Latihan diksi ini dimulai dengan memperjelas perbedaan huruf tersebut saat berbicara atau berteriak. c. Latihan Intonasi. Intonasi intonation adalah nada suara, irama bicara, atau alunan nada dalam melafalkan kata atau kalimat, sehingga tidak datar atau monoton saat diucapkan. Intonasi menentukan ada tidaknya antusiasme dan emosi dalam berbicara. Fungsi dari intonasi adalah membuat pembicaraan menjadi lebih menarik, tidak membosankan, dan kata-kata yang diucapkan lebih mempunyai makna. Intonasi berperan dalam pembentukan suatu makna dari kata, bahkan dapat mengubah makna dari suatu makna. d. Latihan Artikulasi. Artikulasi adalah hubungan antara apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya, sebab artikulasi adalah suatu ekspresi gestur yang kompleks. Latihan artikulasi adalah latihan tentang kejelasan bunyi suara yang dikeluarkan olah organ produksi suara. Bunyi suara yang kita kenal meliputi bunyi suara nasal di rongga hidung, bunyi suara oral dirongga mulut. Bunyi nasal muncul ketika langit-langit lembut di rongga mulut diangkat dan diturunkan, dan membuka jalan untuk aliran udara lewat menuju rongga hidung dan disana udara beresonansi menghasilkan bunyi. Bunyi nasal ini meliputi huruf M,N,NY dan NG. Bunyi suara oral dibagi menjadi dua, yaitu suara vocal dan konsonan. Bunyi vocal atau huruf hidup diproduksi dari bentuk mulut yang terbuka, musalnya A, I, U, E,O dan Diftong kombinasi dua huruf hidup misalnya AU, IA,AI,UA, dan lainnya Bunyi konsonan diproduksi ketika aliran nafas dirintangi atau bertahan dimulut seperti bagian belakang lidah menyentuh bagian belakang mulut akan menghasilkan bunyi bising yang nonverbal. Palatal belakang, yaitu bagian belakang lidah diangkat dan bersentuhan dengan langit-langit lembut akan menghasilkan huruf seperti G. Palatal tengah, yaitu bagian tengah lidah diangkat dan bersentuhan dengan langit-langit keras akan menghasilkan bunyi K. Dental, yaitu lidah digunakan bersamaan dengan gusi bagian belakang gigi depan di atas dan menghasilkan bunyi T. Labial, yaitu bibir bagian bawah bersatu dengan gigi bagian atas untuk membuat bunyi huruf F atau bibir dengan bibir bersatu untuk membuat bunyi B. e. Latihan Suara. Proses dalam pementasan teater adalah proses komunikasi, yaitu proses transpormasi informasi antara komunikator pengirim pesan dengan komunikan penerima pesan. Komunikasi yang dilakukan oleh komunikator menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa verbal dan bahasa nnverbal. Bahasa verbal, yaitu bahasa yang berupa kata-kata yang dianut oleh seseorang dalam suatu budaya tertentu. Misalnya, bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan lainnya. Bahasa tubuh yang biasa disebut dengan gestur, yaitu sikap atau pose tubuh seseorang yang mengandung makna dan menimbulkan bahasa tubuh body Language. Bahasa tubuh ini juga dipengaruhi oleh budaya tertentu, karena bahasa tubuh tidak bersifat universal. Misalnya "mengangguk" di Indonesia diartikan sebagai persetujuan sedangkan di India diartikan sebagai penolakan. Ucapan yang dilontarkan olah seorang pemeran mempunyai peranan yang sangat penting dalam pementasan teater sebab dalam dialog banyak terdapat nilai-nilai yang sangat bermakna. Jika lontaran dialog tidak sesuai dengan sebagaimana mestinya, maka nilai yang terkandung didalamnya tidak dapat dikomunikasikan kepada penonton, dan ini merupakan suatu kesalahan yang fatal bagi seorang pemeran. C. Tahapan Olah Rasa. bagian ini terdiri dari 3 bagian tahapan yaitu Latihan Konsentrasi, Latihan Imajinasi, dan Latihan Ingatan Emosi. a. Konsentrasi. Pengertian konsentrasi secara harfiahnya berarti memusatkan pikiran pada sesuatu, sehingga dalam konsentrasi, ada sesuatu yagn menjadi pusat perhatian. Semakin menarik pusat perhatian tersebut, makin sanggup ia memusatkan perhatian. Pusat perhatian seorang pemeran adalah sukma atau jiwa peran atau karakter yang akan dimainkannya. Segala sesuatu yang mengalihkan perhatian atau pun yang memengaruhi konsentrasi seorang pemeran atas karakter yang dimainkan, cenderung dapat merusak proses latihan. Maka dari itu, konsentrasi manjadi sesuatu yang sangat penting untuk dilatih. Teater Olah Tubuh,Vocal dan Rasa Teater Modern Tujuan dari konsentrasi ini adalah untuk mencapai kondisi kontrol mental maupun fisik di atas panggung pertunjukan. Terdapat korelasi yang sangat dekat antara pikiran dan tubuh. Seorang aktor harus dapat mengontrol tubuhnya setiap saat dengan pengertian atas tubuh dan alasan bagi perilakunya. Langkah awal yang perlu diperhatikan adalah mengasah kesadaran dan mampu menggunakan tubuhnya dengan efisien. Dengan konsentrasi maka seorang pemeran dapat mengubah dirinya menjadi orang lain, yaitu peran yang dimainkan agar pemeran dapat mengalami dunia yang lain dengan segenap cita, rasa dan karsanya pada dunia lain tersebut. b. Imajinasi. Imajinasi adalah proses pembentukan gambaran-gambaran baru dalam pikiran, dimana gambaran tersebut tidak pernah dialami sebalumnya atau mungkin hanya sedikit yang dialaminya. Imajinasi merupakan proses percobaan pemisahan pikiran dan digunakan untuk menciptakan teori-teori dan ide-ide berdasarkan fungsinya. Ide-ide ini dapat membawa kita ke dalam dunia maya imajinasi dan selanjudnya jika ide tersebut memungkinkan dan fungsinya nyata maka ide tersebut dapat diwujudkan kedalam kenyataan. c. Ingatan Emosi. Emosi secara umum memiliki arti proses fisik dan psikis yang kompleks yang dapat muncul dengan tiba-tiba atau spontan di luar kesadaran. Ingatan emosi adalah salah satu perangkat pemeran untuk bisa mengungkapkan atau melakukan hal-hal yang berbeda diluar dirinya Suyatna Ainun, 1998, hal 86. Sumber dari ingatan emosi adalah kajian pada ingatan diri sendiri dan kajian sumber motivasi atau lingkungan motivasi yang dapat kita amati. Ingatan emosi berfungsi untuk mengisi emosi peran yang dimainkan. Seorang pemeran harus mengingat-ingat segala emosi yang terekam dalam sejarah hidupnya, baik itu merupakan pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain yang kita rekam. Dengan ingatan emosi isi maka kita dapat dengan mudah memanggil kembali jika kita perlukan pada saat memainkan peran tertentu. Emosi adalah segala aktifitas yang mengekspresikan kondisi terkini dari organisme manusia dan ditujukan ke arah dunia luar. Emosi timbul secara otomatis dan terikat dengan aksi yang dihasilkan dari konfrontasi manusia dengan dunianya. Pemeran tidak menciptakan emosi karena emosi akan muncul dengan sendirinya lantaran keterlibatannya dalan memainkan peran sesuai dengan naskah. Demikian ulasan singakat diatas semoga bermanfaat. Sumber Sini Budaya-KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2018 Kontributor Naskah Milasari dkk. Pe-Review Defrizal Penerbit Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud Hidupyang dilukiskan dengan gerak Brander Mathews Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama Ferdinand Brunetiere Drama haruslah melahirkan kehendak manusia dengan action. Teater Teater secara etmologis, adalah "gedung pertunjukan" (auditorium) Dalam arti luas: Teater ialah segala tontonan yang dipertunjukan di depan orang - Teater merupakan kesenian berbentuk pertunjukan drama dan dipentaskan di atas panggung. Seni pementasan teater menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan akting. Dalam mementaskan sebuah drama, seniman teater tidak secara sembarangan melakukan akting dan berdialog di atas panggung. Para aktor memerlukan latihan fisik untuk menunjang akting yang maksimal di atas panggung. Jarak yang jauh antara panggung dan penonton, membuat aktor teater harus memiliki suara yang jelas dan lantang, selain gerak badan yang enerjik dan lugas. Untuk mendapatkan gerak badan yang luwes dan suara yang jelas tersebut, aktor memerlukan latihan olah tubuh. Latihan fisik yang dilakukan aktor pun tak bisa sembarangan, diperlukan latihan fisik dengan komposisi yang pas untuk melatih otot-otot yang diperlukan dalam melakukan Olah Tubuh untuk Teater Modern Berikut adalah latihan olah fisik yang perlu dilakukan aktor dalam teater modern, seperti dikutip dalam buku Seni Budaya Kelas IX 2015A. PemanasanSebelum melakukan latihan fisik utama, aktor perlu melakukan pemanasan terlebih dahulu agar terhindar dari cedera. Peregangan otot saat pemanasan dilakukan secara bertahap agar otot tidak kaget dan mengalami kram. Berikut adalah gerakan pemanasan yang dianjurkan 1. Peregangan LeherPemanasan otot leher dapat dilakukan dengan memiringkan kepala ke kanan dan kiri secara bergantian dengan interval 8 hitungan. Setelah itu, dilanjutkan dengan menengok ke kanan dan kiri dengan interval 8 hitungan. Kemudian dilanjutkan dengan menundukkan dan mendongakkan kepala dengan interval yang sama. 2. Peregangan Jari dan Pergelangan TanganPemanasan otot jari dapat dilakukan dengan menautkan jari di kedua tangan kemudian memutar menjauhi tubuh hingga tangan terlentang ke depan. Tahan gerakan ini sampai 8 hitungan. Sedangkan pemanasan otot pergelangan tangan dilakukan dengan merentangkan kedua tangan ke depan. Kemudian menarik tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan sebaliknya. Gerakan ini dilakukan dengan interval 8 hitungan. 3. Peregangan SikuPemanasan otot siku dapat dilakukan dengan cara memegang pundak kiri dengan tangan kanan. Kemudian tangan kiri mendorong siku tangan kanan. Pertahankan gerakan dalam 8 hitungan. Setelah 8 hitungan, lakukan hal serupa dengan tangan kiri dan menekan siku tangan kiri dengan tangan kanan. Gerakan ini juga dilakukan dalam 8 hitungan. 4. Peregangan BahuPemanasan otot bahu dapat dilakukan dengan menaruh siku tangan kanan di belakang kepala. Sedangkan tangan kiri memegang siku tangan kanan sebagai tumpuan. Tahan gerakan ini selama 8 hitungan. Setelah itu lakukan hal yang sama dengan tangan sebaliknya. Tahan gerakan selama 8 hitungan. 5. Peregangan TubuhPemanasan otot tubuh dapat dilakukan dengan menautkan jari dan mendorong tangan ke atas. Belokkan tubuh ke kiri dan ke kanan dengan interval 8 hitungan. 6. Peregangan KakiPeregangan otot kaki dapat dilakukan dengan duduk menjulurkan kaki ke depan. Kemudian raih jari kaki dan menariknya secara perlahan ke belakang. Tahan posisi ini selama 8 hitungan. B. Latihan IntiLatihan fisik yang diperlukan untuk pemeran teater adalah latihan untuk melatih otot punggung/tulang belakang. Hal ini dikarenakan punggung aktor merupakan otot yang berguna untuk membentuk postur yang dibutuhkan. Berikut adalah latihan otot punggung yang disarankan 1. Cembung, Cekung, dan DatarLatihan ini merangsang punggung agar lentur dan menghindarkan aktor terkena cedera. Latihan ini dapat dilakukan dengan memposisikan tubuh dalam posisi merangkak. Kemudian secara bergantian membengkokkan punggung ke atas, ke bawah, kemudian lurus kembali. Pertahankan posisi tersebut dengan interval 8 hitungan di setiap gerak punggung. 2. Menggulung dan MelepasLatihan ini dapat dilakukan dilakukan dalam tiga gerakan. Pertama, duduk jongkok dengan tangan menyentuh lantai. dalam posisi jongkok. Kemudian berjinjit dengan posisi jongkok dan tangan masih menyentuh lantai. Kemudian secara perlahan menjatuhkan tubuh ke belakang hingga mencapai posisi tidur terlentang. Setelah itu, badan digerakkan ke depan untuk menjangkau betis dengan tangan. Kemudian perlahan berdiri dalam posisi tegak dan berjalan pelan. Ulangi gerakan ini hingga merasakan fungsi ruas tulang belakang. 3. Ayunan Bandul Tubuh AtasLatihan ini dapat dilakukan dengan berdiri pada posisi melangkah sembari mengangkat kedua lengan tinggi di atas kepala. Kemudian, secara perlahan, bengkokkan tubuh bagian atas ke depan sehingga lurus dengan sudut yang dibuat kaki belakang. Bengkokkan lutut sedikit dan tahan posisi ini. Kemudian, secara perlahan, ayunkan kedua tangan ke belakang hingga membelakangi tubuh. Gerak ayunan harus tetap sama dan membentuk gerakan membuat. C. PendinginanSetelah melakukan pemanasan otot dan melakukan latihan fisik penunjang akting, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah melakukan pendinginan. Pendinginan penting dilakukan agar terhindar dari cedera. Berikut adalah gerak pendinginan yang dianjurkan 1. Berdiri tegak dengan kuda-kuda kaki terbuka sekitar 60 cm. Kemudian condongkan tanan ke kiri dengan tangan kanan ke atas dan lutut kiri agak ditekuk. Tahan selama 8 hitungan dan lakukan hal yang sama dengan kaki, tangan, dan arah yang sebaliknya. 2. Berdiri dengan posisi yang sama namun turunkan badan hingga kaki membentuk sudut 45 derajat. Rentangkan tangan ke samping tubuh. Tahan posisi ini selama 8 hitungan. 3. Berdiri dengan posisi yang sama namun rentangkan tangan ke atas kepala. Kemudian condongkan badan ke kiri dan ke kanan dengan interval 8 hitungan. 4. Berdiri dengan posisi serupa, luruskan punggung, dan rentangkan tangan ke atas secara perlahan. Ketika menaikkan tangan, diikuti dengan menghirup napas panjang. Kemudian turunkan tangan dan hembuskan napas secara perlahan. Lakukan gerakan ini sebanyak 4 kali dengan juga Persiapan Latihan Olah Vokal untuk Pemeran Teater Modern Berbagai Latihan Olah Rasa untuk Pameran Teater Modern Pengertian Seni Teater dan Teknik Dasar Akting Teater - Pendidikan Kontributor Rizal Amril YahyaPenulis Rizal Amril YahyaEditor Maria Ulfa TopengArja, Topeng Cupak, Topeng Prembon. Question 9. 45 seconds. Q. • Sutradara mampu mengeksplorasi dan menciptakan gerak sesuai dengan makna pesan yang hendak disampaikan. • Memahami teori komposisi dan koreografi dasar tari serta pengaturan permainannya. • Mewujudkan bahasa verbal dalam simbol gerak. .
  • v6sv6ni6mr.pages.dev/282
  • v6sv6ni6mr.pages.dev/157
  • v6sv6ni6mr.pages.dev/166
  • v6sv6ni6mr.pages.dev/137
  • v6sv6ni6mr.pages.dev/333
  • v6sv6ni6mr.pages.dev/52
  • v6sv6ni6mr.pages.dev/200
  • v6sv6ni6mr.pages.dev/316
  • v6sv6ni6mr.pages.dev/316
  • tubuh dan gerak merupakan dalam drama teater